Dalam sel elektrolisis bayaknya massa yang terbentuk pada elektrode dapat dihitung dengan hukum Faraday.
- Hukum Faraday I
” Massa sat yang terbentuk pada elektrode
selama elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah listrik yang
mengalir melalui sel elektrolisis’’.

F = arus listrik (Faraday)
Q = muatan listrik (coulomb)
i = kuat arus listrik (ampere)
t = waktu elektrolisis (detik)

- Untuk logam, maka PBO = valensi logam
Contoh: Cu+2 + 2e → Cu PBO Cu = 2
- Untuk gas, umumnya PBO = 2, khusus gas O2 PBO = 4
2H+ + 2e → H2 PBO = 2
2H2O(l) → 4H+ + O2 + 4e PBO = 4
- Hukum Faraday II
” Dalam elektrolisis dengan sejumlah arus yang
sama (rangkaian sel elektrolisis seri) akan dihasilkan berbagai jenis
zat dengan jumlah ekivalen zat tersebut’’.

Contoh Soal
Diberikan reaksi sebagai berikut.
Zn2+(aq) + 2 e¯ → Zn(s)
Jika arus sebesar 10 ampere mengalir ke katode selama 10
menit, berapa banyak Zn yang terbentuk? (Ar Zn = 65)
Penyelesaian:
Diketahui : I = 10 A
t = 10 menit = 600 sekon
Ar Zn = 65
Me = 65/2=32,5
Ditanya : GZn … ?
Jawab : G = e.i.t/96500= 32,5 10 A 600 s /9650
= 2,02 gram
Jadi, perak yang mengendap 2,02 gram.
Zn2+(aq) + 2 e¯ → Zn(s)
Jika arus sebesar 10 ampere mengalir ke katode selama 10
menit, berapa banyak Zn yang terbentuk? (Ar Zn = 65)
Penyelesaian:
Diketahui : I = 10 A
t = 10 menit = 600 sekon
Ar Zn = 65
Me = 65/2=32,5
Ditanya : GZn … ?
Jawab : G = e.i.t/96500= 32,5 10 A 600 s /9650
= 2,02 gram
Jadi, perak yang mengendap 2,02 gram.